Tugas
Pertemuan 1
1. Definisi
Konsepsional Kreatifitas
Definisi konsep menurut Arifin Abdurachman adalah
suatu pemikiran umum mengenai suatu masalah atau persoalan. Konsep adalah kata
istilah yang menggambarkan suatu abstraksi yang dibentuk dengan generalisasi
dari hal-hal khusus kejadian yang diamati. Definisi konsepsional atau definisi
konsep disebut juga kerangka konsepsional.
Jadi, definisi konsepsional kreatifitas adalah
sesuatu yang menggambarkan adanya hubungan antara konsep yang khusus dengan
konsep yang akan diteliti. Konsepsional juga digunakan untuk mendefinisikan
pengertian didalam penelitian, agar tidak mengalami pembiasan dalam pengumpulan
data hingga pada tahap analisis penelitian.
2. Definisi
Operasional Kreatifitas
Definisi operasional menurut koentjaraningrat
merupakan batu ujian terakhir apakah masalah dapat diselidiki atau tidak.
Sehingga hal tersebut dapat menjadi sebuah demonstrasi dari suatu proses
seperti sebuah variabel, istilah atau objek dalam hal proses tertentu atau
serangkaian tes validasi yang digunakan untuk menentukan kehadiran dan
kuantitas.
Jadi, definisi operasional kreatifitas adalah suatu
kemampuan untuk melakukan berbagai hal dalam konsep kreatifitas yang baru dan
terus dikembangkan baik dari dalam maupun dari luar.
3. Definisi
Kreatifitas Menurut Clark
Definisi Kreativitas menurut Clark (dalam Basuki,
2010) :
Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian
tentang spesialisasi belahan otak, mengemukakan : “Kretivitas merupakan
ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa
dari semua fungsi dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan
intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)”
(Jung 1961, Clark 1986).
4.
Teori Kreatifitas
a.
Sigmund Freud
Ia
menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak
sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau
yang tidak dapat diterima. Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi
produktivitas kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat
tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab
utama dari kreativitas.
b.
Ernest Kris
Ia
menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi (beralih ke perilaku sebelumnya
yang akan memberi kepuasaan, jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak
memberi kepuasaan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
c.
Carl Jung
Ia
juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam
kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa
lalu pribadi. Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan,
teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Prose inilah yang menyebabkan
kelanjutan dari eksistensi manusia.
d.
Abraham Maslow
Ia
menekankan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata
sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki
kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi.
e.
Carl Rogers
Ia
menjelaskan ada 3 kondisi dari pribadi yang kreatif, adalah keterbukaan
terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan Patoka
pribadi seseorang, kemampuan untuk bereksperiman atau untuk ‘bermain’ dengan
konsep-konsep.
f.
Csikszentmihalyi
Menurut Csikszentmihalyi faktor pertama yangg memudahkan
munculnya kreativitas adalah sifat keturunan bawaan (genetic predisposition)
untuk ranah tertentu. Orang yang pendengarannya tajam dan peka terhadap
berbagai jenis suara lebih mudah untuuk menjdai pemain musik atau pekerjaan
yang berhubungan dengan suara. Orang yang mempunyai kemampuan otot kuat dan
mampu nerlari dalam jangka yang lama mudah untuk menjadi pemain bola.
Selain sifat bawaan, faktor ke dua yang memungkinkan
tumbuhnya kreativitas adalah minat dalam ranah tertentu pada saat masih dalam
usia dini. Minat itulah menjadikan anak terlibat secara intern dalam ranah
tersebut sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas pada masa-masa
selanjutnya.
Faktor ketiga adalah faktor keberuntungan. Anak yang
dilahirkan dalam keluarga mampu akan memperoleh berbagai fasilitas yang
dibutuhkan seperti alat-alat permainan dibandingkan anak yang dilahirkan dalam
keluarga miskin. Hal ini akan erat kaitannya denagn pertumbuhan bakat dan
kreativitas anak.
Faktor keempat adalah kemampuan berkomunikasi dan
berintekrasi dengan sejawat atau acces to a field. Orang yang
kreatif ditandai kemampuannya dalam penyusuaikan diri pada setiap situasi
sehingga mampu melakukan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan.
Sumber:
Tulisan
Pertemuan 1
1.
Artikel tentang produk kreatif
Bagi para pencinta foto narsis, tentunya sudah tidak asing lagi
dengan Tongsis. Tongsis merupakan singkatan dari Tongkat Narsis yang digunakan
pengguna untuk foto selfie di era kemajuan teknologi saat ini. Dengan Tongsis,
pengguna dapat melakukan foto selfie dari jarak jauh sehingga memudahkan
pengguna untuk melakukan selfie.
Tongsis pun menjadi populer dengan sangat cepat dan
diproduksi beberapa negara. Tapi tidak semua orang tahu bahwa inovasi Tongsis
merupakan karya asli anak bangsa. Anindito Respati Giyardani biasa dipanggil
Babab ini merupakan inovator lokal yang mencipatkan Tongsis tersebut.
Akibatnya, alat serupa bisa diproduksi oleh siapa saja dan
dipasarkan dengan nama selain Tongsis. Kisah pencipta Tongsis merupakan satu
dari sekian banyak kisah inovator lokal yang diceritakan oleh Yoris Sebastian
dalam acara Peluncuran Biang Inovasi pada hari Selasa (9/12) di Torino
Cafe, Jakarta.
“Kisah Babab Dito ini merupakan salah satu dari sekian
banyak permasalahan yang menyandung inovator lokal. Terinspirasi dari
kisah-kisah tersebut, kami merasa perlu adanya sebuah sarana untuk mencari dan
berbagi informasi seputar inovasi. Saya yakin Indonesia punya banyak sekali
orang–orang kreatif yang mampu berinovasi, maka alangkah baiknya jika dibuatkan
suatu wadah untuk saling menularkan semangat dan inspirasi agar muncul lebih
banyak lagi biang inovasi," ujar Herris Satya dari PT Perada Swara
Productions sekaligus pencipta website BIANGINOVASI.com
Di dalam website www.bianginovasi.com, masyarakat dapat
berbagai informasi mulai dari sumber inspirasi, pustaka inovasi, hingga
mewujudkan inovasinya menjadi produk jadi yang dapat dikonsumsi pasar. Di dalam
kanal “MAKE IT HAPPEN”, para pengguna website dapat menghubungi para ahli di
berbagai bidang yang dapat mengarahkan para inovator lokal dalam berinovasi
seperti ahli di berbagai bidang design produk, marketing serta HKI. Beberapa
mitra ahli yang bergabung diantaranya Leonard Theosabrata dari Indoestri,
Handoko Hendroyono dari Jakarta DO.ART dan Erick Saropie dari DITJEN HAKI.
Pengguna juga dapat saling berbagi lewat kolom komentar yang
terdapat pada setiap artikel yang dimuat. Sebagai portal pertama yang merangkum
berbagai informasi seputar inovasi dengan lengkap. Dengan adanya website ini
diharapkan dapat mendorong terbentuknya komunitas inovator kreatif Indonesia.
Selain dalam bentuk website, BIANG INOVASI hadir dalam
bentuk buku yang ditulis oleh Yoris Sebastian. Buku ini merupakan kelanjutan
dari buku “Keep Your Lights On!” (2011) yang dikembangkan dengan berbagai studi
kasus tentang kreativitas anak bangsa yang sudah berkembang menjadi inovasi.
Sumber
Artikel: http://www.jpnn.com/read/2014/12/10/274706/Tongsis,-Karya-Kreatif-Anak-Bangsa
Ø Tanggapan
Menurut
pendapat saya, tongsis merupakan produk kreatif yang memiliki nilai positif.
Karena, dengan adanya tongsis dapat menjadi bukti bahwa di era sekarang ini
masih banyak orang-orang yang memiliki kreatifitas yang tinggi. Hal ini juga
dapat memicu banyak orang untuk mengasah otak mereka dan bersaing secara
positif dalam memunculkan produk-produk kreatif lainnya.
Ø Kesimpulan
Tongsis merupakan karya asli anak
bangsa yang bernama Anindito Respati Giyardani. Kisah pencipta Tongsis
merupakan satu dari sekian banyak kisah inovator lokal yang diceritakan oleh
Yoris Sebastian dalam acara Peluncuran Biang Inovasi. Di dalam website
www.bianginovasi.com, masyarakat dapat berbagai informasi mulai dari sumber
inspirasi, pustaka inovasi, hingga mewujudkan inovasinya menjadi produk jadi
yang dapat dikonsumsi pasar. Biang Inovasi juga hadir dalam bentuk buku yang
ditulis oleh Yoris Sebastian. Buku ini merupakan kelanjutan dari buku “Keep
Your Lights On!” (2011) yang dikembangkan dengan berbagai studi kasus tentang
kreativitas anak bangsa yang sudah berkembang menjadi inovasi.
2.
Anak laki-laki menunjukkan
kreatifitas yang lebih besar dari anak perempuan, terutama setelah berlakunya
masa anak-anak.
ü Menurut saya, hal tersebut
tidak 100% benar. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka mengasah
diri mereka sendiri untuk dapat berfikir dan bertindak secara kreatif. Hal
tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor dari luar seperti, bagaimana
kondisi lingkungan yang ditempatinya, bagaimana kondisi keluarganya, bagaimana
peran orang tua, serta dampak apa yang dihasilkan dari pergaulannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar