BANJIR
Banjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya
kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan
air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai,
atau pecahnya bendungan sungai. Di banyak daerah yang gersang di dunia,
tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, atau jumlah curah hujan
melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang
terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air
kering dengan air. Banjir semacam ini disebut banjir bandang.
ü
Penyebab Terjadinya
Banjir
Banjir terjadi karena beberapa
faktor sebagai berikut:
1. Penyumbatan aliran sungai
ataupun selokan
Penyumbatan ini terjadi karena
masyarakat terbiasa membuang sampah di sungai. Mereka beranggapan bahwa apabila
sampah dibakar, maka akan menimbulkan polusi udara dan bau tidak sedap.
Sehingga mereka mengambil jalan pintas tanpa memikirkan sebab dan akibatnya.
Penyumbatan ini juga terjadi
karena sedimentasi atau pengendapan yang terjadi di hilir sungai. Pengendapan
ini mengurangi kemampuan sungai untuk menampung air.
2. Penggundulan hutan
Sikap manusia yang tidak berfikir
jauh sebelum bertindak, menyebabkan manusia bertindak secara sewenang-wenang
terhadap lingkungan. Tindakan ini dapat berupa penebangan hutan yang tidak
menggunakan sistem tebang pilih. Akibat yang ditimbulkan adalah tidak adanya
pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali.
3. Curah hujan tinggi
Curah hujan yang relatif tinggi,
menyebabkan sungai-sungai tidak mampu menampung volume air yang melampaui
kapasitas.
4. Sedikitnya daerah serap
Di zaman modern kali ini, daerah
serapan sangat jarang ditemukan. Terutama di daerah perkotaan yang pada
dasarnya sangat rentan terhadap banjir, mengingat kondisi kota berada di
dataran rendah. Daerah serap justru banyak tertutup dengan aspal ataupun
pembetonan sehingga air tidak dapat meresap ke dalam lapisan tanah.
5. Pendirian rumah di sepanjang
sungai
Masyarakat yang mendirikan rumah
di pinggir sungai, cenderung mengurangi lebar sungai. Dengan berkurangnya lebar
sungai, menyebabkan air tidak mengalir secara optimal.
ü Menyikapi bencana dan Penderitaan
Bencana dan penderitaan
adalah bagian yang tak mungkin terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam
mengahadapi suatu bencana dan penderitaan, ada baiknya manusia berfikir
positif. Berpikir positif merupakan suatu cara berpikir yang lebih menekankan
pada hal-hal yang positif, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun
situasi yang dihadapi. Setiap pikiran positif akan melihat setiap kesulitan
dengan cara yang gambling dan polos serta tidak mudah terpengaruh sehingga
menjadi putus asa oleh berbagai tantangan ataupun hambatan yang di hadapi.
Individu yang berpikir
positif selalu di dasarkan fakta bahwa setiap masalah pasti ada pemecahan dan
suatu pemecahan yang tepat selalu melalui proses intelektual yang sehat. Membentuk
sikap positif terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan akan membuat
seseorang melihat keadaan tersebut secara rasional, tidak mudah putus asa
ataupun menghindar dari keadaan tersebut, tetapi justru akan mencari jalan
keluarnya.
ü
Solusi menghindari bencana dan
penderitaan
Sebenarnya suatu
bencana dan penderitaan tidak dapat kita hindari, karena hal-hal tersebut sudah
diatur dalam suratan takdir manusia. Namun dalam konteks lain ada usaha-usaha
yang bisa dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya bencana. Hal terseebut
berkaitan dengan beberapa u;ah manusia yang menyebabkan bencana itu sendiri, seperti
bencana banjir yang sesungguhnya dikerenakan sampah dan kurangnya daerah
resapan air. Sampah yang menggunung jelas ulah manusia. Jika saja menusia tdak
membuang sampah sembarangan dan memiliki pengetahuan lebih tentang daur ulang
sampah maka tidak akan tejadi tumpukan sampah dimana-mana. Kurangnya daerah
resapan air juga dikarenakan ulah manusia yang menebang pohon secara liar.
Karena itu solusi
paling tepat untuk menghindari bencana adalah memulaiya dari kesadaran dalam
diri masing-masing individu untuk behenti melakukan tindaan-tindakan yang mampu
memacu terjadinya suatu bencana yang pada akhirnya menyebabkan penderitaan.
ü Sikap kita mengenai bencana
dan penderitaan
Seperti
yang telah dijelaskan diatas, bahwa kebanyakan bencana terjadi karena ulah
manusia itu sendiri Seperti contohnya bencana banjir yang disebabkan karena
kelalaian manusia dalam menjaga lingkungannya sehingga menimbulkan penderitaan
bagi dirinya serta orang lain. Untuk itu, perlu dilakukan tindakan-tindakan
positif agar bencana dapat dihindari. Untuk
menanggulangi terjadinya banjir, maka dibutuhkan cara penanggulangan sebagai
berikut:
1. Pengoptimalan sungai ataupun
selokan
Sungai ataupun selokan sebaiknya
dipelihara dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Sungai ataupun selokan tidak
untuk tempat pembuangan sampah. Kebersihan air dan deras arusnya harus di
pantau setiap saat sekedar untuk mengamati jika sewaktu-waktu terjadi banjir.
2. Larangan pembuatan rumah
penduduk di sepanjang sungai
Tanah di pinggiran sungai tidak
seharusnya digunakan sebagai areal pemukiman penduduk. Selain menyebabkan
banjir, juga tatanan pola masyarakat menjadi tidak teratur.
3. Melaksanakan program tebang
pilih dan reboisasi
Pohon yang telah ditebang
seharusnya ada penggantinya. Menebang pohon yang telah berkayu kemudian tanam
kembali tunas pohon yang baru. Ini bertujuan untuk regenerasi hutan agar tidak
gundul.
4. Mempergunakan alat pendeteksi
banjir sederhana
Untuk memantau tanda-tanda
terjadinya banjir, dibutuhkan suatu alat pendeteksi banjir. Alat pendeteksi ini
dibuat secara sederhana agar masyarakat mampu untuk membuatnya.
Putri Meutia Nurfadhila
18514612
Tidak ada komentar:
Posting Komentar