Tugas Softskill 1
Kelompok
7:
- Bebby Triandra C
- Maharani Ayu Putri
- Putri Meutia Nurfadhila
- Sifa Fauziah
- Sofyan Adi Anggara
3PA16
Definisi Pengaruh dalam Organisasi
Pengaruh
(influence) adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok di
bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan
harapan mereka yang mempengaruhi.
Sebagai
esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan,
mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang
lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.
Jika
kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan
itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara
kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku mempengaruhi dan
proses-proses mempengaruhi yang timbal balik antara pemimpin dan pengikut, juga
akan menentukan efektivitas
kepemimpinan.
Keberadaan pengaruh dalam suatu kepemimpinan memiliki andil
yang besar, yaitu dalam hal menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari
kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan
melaksanakan berbagai keputusan yang sudah di tetapkan. Jika kekuasaan
merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan itu
dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara
kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku mempengaruhi dan
proses-proses mempengaruhi yang timbal-balik antara pemimpin dan pengikut, juga
akan menentukan efektivitas kepemimpinan.
- Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang.”
- Surakhmad
(1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda
atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap
apa-apa yang ada di sekelilingnya.
Jadi,
dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan
suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda
serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di
sekitarnya.
Pengaruh Taktik
dalam Organisasi
Untuk
memahami komponen politik dari organisasi, mengkaji taktik dan strategi yang
digunakan oleh seseorang atau sub unit untuk meningkatkan peluangnya dalam
memenangkan permainan politik, individu atau sub unit dapat menggunakan
beberapa taktik poltik untuk memperoleh kekuasaan dalam mencapai tujuan. Taktik
memainkan politik dalam organisasi adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan
ketidakmampuan mengganti. Jika dalam suatu organisasi hanya ada satu-satunya
orang atau subunit yang mampu melakukan tugas
yang dibutuhkan oleh subunit atau organisasi, maka ia atau subunit
tersebut dikatakan sebagai memiliki ketidakmampuan mengganti.
- Dekat dengan manajer
yang berkuasa. Cara lain untuk memperoleh kekuasaan adalah dengan mengadakan
pendekatan dengan manajer yang sedang berkuasa.
- Membangun koalisi.
Melakukan koalisi dengan individu atau sub unit lain yang memiliki kepentingan
yang berbeda merupakan taktik politik yang dipakai oleh manajer untuk
memperoleh kekuasaan untuk mengatasi konflik sesuai dengan keinginanya.
- Mempengaruhi proses
pengambilan keputusan. Dua taktik untuk mengendalikan proses pengambilan
keputusan agar penggunaan kekuasaan nampaknya memiliki legitimasi dan sesuai
dengan kepentingan organisasi yaitu mengendalikan agenda dan menghadirkan ahli
dari luar.
- Menyalahkan atau
menyerang pihak lain. Manajer biasanya melakukan ini jika ada sesuatu yang
tidak beres atau mereka tidak dapat menerima kegagalannya dengan cara
menyalahkan pihak lain yang mereka anggap sebagai pesaingnya.
- Memanipulasi informasi.
Taktik lain yang sering dilakukan adalah manipulasi informasi. Manajer menahan
informasi, menyampaikan informasi kepada pihak lain secara selektif, mengubah
informasi untuk melindungi dirinya.
- Menciptakan
dan menjaga image yang baik. Taktik positif yang sering dilakukan adalah
menjaga citra yang baik dalam organisasi tersebut. Hal ini meliputi penampilan
yang baik, sopan, berinteraksi dan menjaga hubungan baik dengan semua orang,
menciptakan kesan bahwa mereka dekat dengan orang-orang penting dan hal yang
sejenisnya.
Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics)
adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempen-garuhi
orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya.
Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi
orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali
meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang
lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk
meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat
oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl,
Lepsinger, and Lucia, 1992).
Hasil
penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan
di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:
1.
Persuasi
Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain
tertarik.
2.
Daya-tarik
Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk
membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
3.
Konsultasi
(Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak
dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan
suatu rencana yang akan dilaksanakan.
4.
Mengucapkan
kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
5. Daya-tarik
Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau
memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap
loyal.
6. Pertukaran
(Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan
sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan
atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
7. Koalisi
(Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang
lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
8. Tekanan
(Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
9.
Mengesahkan
(Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah
sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.
Pilihan mengenai perilaku mempengaruhi tergantung pada
position power dan personal power yang dimiliki pemimpin terhadap orang yang
dipimpinnya pada situasi tertentu. Perilaku mempengaruhi seorang pemimpin
secara langsung mempengaruhi sikap dan perilaku orang yang dipimpin baik berupa
komitmen, kepatuhan maupun perlawanan. Hasil dari proses mempengaruhi, juga
mempunyai efek umpan balik terhadap perilaku pemimpin.Selain itu, dampak
kekuasaan pemimpin pada dasarnya tergantung pada apa yang dilakukan pemimpin
dalam mempengaruhi orang yang dipimpin.Dengan demikian, hasil dari usaha
mempengaruhi merupakan akumulasi dari keterampilan mempengaruhi, perilaku
mempengaruhi, dan kekuasaan pemimpin.
Ada 3 proses mempengaruhi, yaitu:
- Kepatuhan
instrumental: Seorang target melaksanakan tindakan yang diminta untuk
tujuan mendapatkan imbalan yang pasti atau menghindari hukuman. Level dukungan
yang diberikan mungkin sangat kecil yang diperlukan untuk mendapatkan
penghargaan atau untuk menghindari hukuman.
- Internalisasi: Seorang target memiliki komitmen untuk mendukung dan
menerapkan proposal yang diajukan oleh pemimpin terlihat seperti diharapkan
secara intrinsik dan sesuai dalam hubungannya dengan nilai, keyakinan dan citra
pribadi dari target.
- Identifikasi
Personal: Seorang target meniru perilaku pemimpin atau mengambil sikap
yang sama agar disukai oleh pemimpin
Sumber:
Thoha,
Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Suatu Manajemen: Suatu Pendekatan
Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winardi.
1990. Kepemimpinan dalam Manajemen. Bandung: Rineka Cipta.