Jumat, 17 Juni 2016

Kesehatan Mental Tugas 4

I.) A. Hubungan Interpersonal
  1. Model Pertukaran Sosial dan Analisis Transaksional

    Model pertukaran sosial adalah ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling mempengaruhi. Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:

    • Keseimbangan antara apa yang diberikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu. 
    • Jenis hubungan yang dilakukan. 
    • Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain

    Analisis Transaksional adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. Analisis Transaksional dapat dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk pendekatan kelompok. Pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arahproses terapi dikembangkan sendiri oleh klien, juga dalam proses terapi ini menekankanpentingnya keputusan-keputusan yang diambil oleh klien. Maka proses terapi mengutamakan kemampuan klien untuk membuat keputusan sendiri, dan keputusan baru guna kemajuan hidupnya sendiri. 

    Teori analisis transaksional merupakan karya besar Eric Berne (1964), yang ditulisnya dalam buku Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa terkenaldari kelompok Humanisme. Analisis Transaksional berakar dalam suatu filsafat anti deterministik yang memandang bahwa kehidupan manusia bukanlah suatu yang sudah ditentukan. Analisis Transaksional didasarkan pada asumsi atau anggapan bahwa orang mampu memahami keputusan-keputusan pada masa lalu dan kemudian dapat memilih untuk memutuskan.

  2. Pembentukkan Kesan dan Ketertarikan Interpersonal dalam Memulai Hubungan

    a.) Pembentukan.
    Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya. Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu: 
    - informasi demografis.
    - sikap dan pendapat (tentang orang atau objek). 
    - rencana yang akan datang.
    - kepribadian.
    - perilaku pada masa lalu.
    - orang lain serta,
    - hobi dan minat.

    b.) Peneguhan Hubungan.
    Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu:
    - keakraban (pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang antara komunikan dan komunikator).
    - Kontrol (kesepakatan antara kedua belah pihak yang melakukan komunikasi dan menentukan siapakah yang lebih dominan didalam komunikasi tersebut).
    - respon yang tepat (feedback atau umpan balik yang akan terima jangan sampai komunikator salah memberikan informasi sehingga komunikan tidak mampu memberikan feedback yang tepat).
    - nada emosional yang tepat (keserasian suasana emosi saat komunikasi sedang berlangsung).

  3. Model Peran, Konflik dan Adequency Peran, serta Autentisitas dalam Hubungan Peran.

    * Model peran.
    Menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya.

    * Model Interaksional.
    Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Pemutusan Hubungan Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among Humans, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu:
    a) Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan merendahkan orang lain.
    b) Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lainsehingga orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.
    c) Kegagalan, dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidak tercapai.
    d) Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.
    e) Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.

    * Jenis Hubungan Interpersonal.
    Terdapat beberapa jenis hubungan interpersonal, yaitu :

    a.) Berdasarkan jumlah individu yang terlibat.
    1.) Hubungan diad.
    Hubungan atara dua individu. Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain bersifat diadik. William Wilmot mengemukakan beberapa ciri khas hubungan diad, dimana setiap hubungan diad memiliki tujuan khusus, individu dalam hubungan diad menampilkan wajah yang berbeda dengan‘wajah’yang ditampilkannya dalam hubungan diad yang lain, dan pada hubungan diad berkembang pola komunikasi (termasuk pola berbahasa) yang unik/ khas yang akan membedakan hubungan tersebut dengan hubungan diad yang lain. 
    2) Hubungan Triad.
    Hubungan antara tiga orang. Hubungan triad ini memiliki ciri lebih kompleks, tingkat keintiman/ kedekatan anatar individu lebih rendah, dan keputusan yang diambil lebih didasarkan voting atau suara terbanyak (dalam hubungan diad, keputusan diambil melalui negosiasi).

    b.) Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
    1.) Hubungan tugas.
    Merupakan sebuah hubungan yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan sesuatu yang tidak dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas, dan lain-lain. 
    2) Hubungan Sosial.
    Merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan tujuan untuk menyelesaikan sesuatu. Hubungan ini terbentuk (baik secara personal dan sosial). Sebagai contoh adalah hubungan dua sahabat dekat, hubungan dua orang kenalan saat makan siang dan sebagianya.

    c.) Berdasarkan jangka waktu.
    1.) Hubungan jangka pendek.
    Merupakan hubungan yang hanya berlangsung sebentar. Misalnya   hubungan antara dua orang yang saling menyapa ketika bertemu di jalan.
    2.) Hubungan jangka panjang.
    Berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin lama suatu hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya (misalnya berupa emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya).

    d.) Berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman.
    Kedalaman atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim. Hubungan biasa merupakan hubungan yang sama sekali tidak dalam atau impersonal atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim ditandai dengan penyingkapan diri (self-disclosure).


    * Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal
     Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal, yaitu 
    a) Komunikasi efektif.
    b) Ekspresi wajah.
    c) Kepribadian.
    d) Stereotyping. 
    e) Daya tarik.
    f) Ganjaran.
    g) Kompetensi.

  4.           Intimasi dan Hubungan Pribadi

    Sullivan (dalam Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang lain.

    Menurut Steinberg (1993) suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama.

    Levinger & Snoek (Brernstein dkk, 1988) berpendapat bahwa intimasi merupakan suatu bentuk hubungan yang berkembang dari suatu hubungan yang bersifat timbal balik antara dua individu. Keduanya saling berbagi pengalaman dan informasi, bukan saja pada hal-hal yang berkaitan dengan fakta-fakta umum yang terjadi di sekeliling mereka, tetapi lebih bersifat pribadi seperti berbagi pengalaman hidup, keyakinan-keyakinan, pilihan-pilihan, tujuan dan filosofi dalam hidup. Pada tahap ini akan terbentuk perasaan atau keinginan untuk menyayangi, memperdulikan, dan merasa bertangung jawab terhadap hal-hal tertentu yang terjadi pada orang yang dekat dengannya.

    Dalam suatu hubungan juga perlu adanya companionate love, passionate love dan intimacy love. Karena apabila kurang salah satu saja di dalam suatu hubungan atau mungkin hanya salah satu di antara ketiganya itu di dalam suatu hubungan maka yang akan terjadi adalah hubungan tersebut tidak akan berjalan dengan langgeng atau awet, justru sebaliknya setiap pasangan tidak merasakan kenyamanan dari pasangannya tersebut sehingga yang terjadi adalah hubungan tersebut bubar dan tidak akan ada lagi harapan untuk membangun hubungan yang harmonis dan langgeng.

    Daftar Pustaka:
  • Suyono, Hadi. (2008). Pengantar psikologi sosial 1. Yogyakarta: D&H Pro Media Yogyakarta.
  • Sujanto, Agus. (1991). Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Liliweri, Alo. (1991). Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
  • Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  • Hall, S Calvin., Lindzey , Gardner., (2009). Teori - Teori Psikodinamika. Yogyakarta: Kanisius.
  • Jalaluddin, Rakhmat. (1998). Psikologi Komunikasi, Edisi 12. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
II.) A. Cinta dan Perkawinan
Saya akan menceritakan kasus dari keluarga saya. Kakak sepupu saya akhirnya menikah dengan seorang laki-laki setelah 7 tahun berpacaran. Walaupun kakak sepupu saya banyak didekati oleh laki-laki lain namun karena komitmen yang dimiliki kakak saya serta suaminya sangat kuat, hubungan mereka selalu harmonis dan tidak pernah ada halangan maupu kesulitan yang membuat mereka berpisah. Mereka terlihat sangat saling mencintai satu sama lain dengan porsi yang seimbang. Sampai saat ini mereka telah dikaruniai 2 orang anak yang membuat komitmen diantara mereka semakin kuat dan membuat mereka semakin ingin melindungi keluarga kecil mereka. Kasih sayang yang mereka berikan kepada kedua anak mereka pun seimbang sehingga tidak ada yang merasa kurang disayangi oleh orang tuanya. Malahan anak pertama mereka sangat menyayangi dan melindungi adik perempuannya.

III.) A. Pekerjaan dan Waktu Luang
  1. Saya adalah pribadi yang lebih mementingkan orang lain daripada diri saya sendiri. Seringkali saya mendahulukan kepentingan teman atau keluarga saya daripada kepentingan saya sendiri. Saya juga pribadi yang bisa diajak bercanda dan berbicara. Saya tidak mudah sakit hati dengan perkataan teman saya karena saya bisa membedakan mana yang bercanda dan mana yang serius. Teman-teman saya juga sering bercerita serta meminta saran saya saat mereka sedang ada masalah. Menurut saya, pekerjaan yang cocok dengan saya adalah yang berhubungan dengan pemberian nasehat karena cocok dengan kepribadian saya.
  2. Untuk mengisi waktu luang saya biasanya menyalurkan hobby saya yaitu dance. Jika saya memiliki waktu luang saya akan latihan bersama teman-teman saya sekaligus mengobrol bersama. Saya juga terkadang mengisi waktu luang dengan berkumpul bersama keluarga atau melakukan pekerjaan rumah yang biasanya tertunda karena jadwal kuliah. Saya juga membantu orangtua saya membereskan rumah.
Nama: Putri Meutia Nurfadhila
NPM: 18514612
Kelas: 2PA16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar